Kamis, 25 Juni 2009

Yanto Pelukis Sangkar Burung


Yanto, Spesialis Melukis Sangkar Burung

UMUMNYA melukis itu medianya kanvas atau kertas. Tapi pelukis yang satu ini lain dari kebiasaan para pelukis pada umumnya. Yanto, demikian nama pelukis asal Kecamatan Adiwerna ini, justru meluapkan karyanya pada media sangkar burung perkutut dengan semprotan cat.
“Saya mengabdi sebagai pelukis sangkar burung perkutut kurang lebih sudah empat belas tahun,” kata Yanto yang disambangi harian Nirmala Post pada malam hari, Rabu (24/6) kemarin.
Menurutnya, dia memilih kubah sangkar burung perkutut sebagai medianya, karena sangat jarang ditekuni oleh pelukis lain.
“Yang demikian, bagi saya justru menjadi sebuah tantangan,” katanya.
Ia mengaku, karena tantangan itu Yanto merasa enjoy bergulat hingga menjadi mata pencahariannya dari berbilang tahun dan tak pernah berpaling dari kerja semacam itu. “Pemesan yang datang tidak hanya terbatas dari daerah setempat, namun banyak juga dari luar daerah Tegal,” akunya.
Biasanya, motif gambar yang ditawarkan dia kepada pemesan, mahkota kepala burung Jatayu, wajah barong Bali, dan burung Cendrawasih. Nantinya, gambar pilihan dari pemesan itu dia lukiskan pada kubah sangkar burung perkutut. Pada tingkat detailnya, dia lukis pula jeruji sangkar dan alas sangkar. Tingkat kesulitan itu, akan memakan waktu pengerjaannya sekitar satu minggu.
“Untuk biaya penggarapan hanya 250 ribu. Biaya tersebut termasuk full variasi gambar,” katanya.
Yanto mengaku, selain melukis di media sangkar burung, ia pun kerap kali mendapat pesanan untuk memvariasi helm dan bahkan di sebidang dinding. Ia memang memilih menjadi pelukis semacam itu, karena hobi.
“Sejak sekolah saya memang hobi corat-coret bikin grafiti. Setelah dewasa, saya manfaatkan untuk mencari duit” pungkas Yanto yang beralamat di Gang Nurul Huda Rt 17/Rw 06, Adiwerna, Kabupaten Tegal (LS)

2 komentar:

HADI SUTANTO mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HADI SUTANTO mengatakan...

Yanto dan teman-teman yang termuat dalam blog ini membuatku harus mampir sejenak,25 tahun yang lalu aku berhutang budi pada kota Tegal,karena aku bisa begini ya karena Tegal,SGO yah dulu ada di Jl.Setyabudi dekat Radio Anita e...ee sekarang tinggal kenangan,selamat dan hormat buat Seniman Tegal,kaulah yang kami cari karena kaulah yg jadi sumur tempatku menimba ilmu tentang menulis dan berkarya,Seniman Tegal sarat dengan kreatifitas yg khas dengan logat serta gaya pengungkapannya terang-terangan(blag-blagan)Seniman Tegal sepanjang aku kenal dunia seni belum kami temukan gaya yang menyerupai milik seniman Tegal,pokoke langka tugale maning,aku mangkal di ;hadisutanto.blogspot.com,Ok terima kasih wahai Seniman Tegal
,