Minggu, 28 Juni 2009

MASHOERI DAHLAN MENGHARGAI WAKTU



Gambar atas Mashoeri Dahlan sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten tegal. Mashoeri saat diwawancarai Hamidin Krazan di Lembah Agro miliknya (Foto : Lanang Setiawan)


KRT Drs H Mashoeri D Adi Nagoro MBA, MM
Hidup Sukses dengan Kerja Keras dan Disiplin Waktu

Oleh: Ekadila Kurniawan dan Lanang Setiawan

MEMILIKI kemauan bekerja keras dan disiplin terhadap waktu. Itulah dua pengalaman penting yang diperoleh Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Mashoeri D Adi Nagoro MBA, MM ketika melaksanakan kursus singkat pembangunan pedesaan ke Negeri Taiwan tahun 1994-an.
Menurutnya, orang-orang di Negeri Cina Daratan tersebut tidak punya etos kerja, tetapi memiliki semangat atau spirit yang tinggi bekerja keras (hard work) serta kedisiplinan terhadap waktu. “Itulah sebabnya mengapa mereka banyak yang sukses menempuh hidupnya. Berbeda dengan bangsa kita, orang-orang kita yang memiliki etos kerja, tetapi tidak memiliki kemauan kerja keras yang tinggi,” ujarnya, Jumat (26/6) lalu di kediamannya.
Etos kerja yang ia maksud seperti visi misi Trisanja diantaranya Hari ini Lebih Baik dari Hari Kemarin, tetapi pada kenyataannya dari dulu sampai sekarang sama saja. Ia mengambil contoh soal kedisiplinan dalam berlalu lintas. Di Taiwan, Cina, Eropa maupun di negeri tetangga, Singapura, Malaysia, katanya, yang namanya disipilin berlalui lintas luar biasa. “Disana tidak ada orang parkir kendaraan secara sembarangan, sehingga tidak ada kemacetan samasekali,” tuturnya.
Dalam budaya antre, juga demikian. Ia bahkan sampai kagum. “Pernah saya lihat antrean sepanjang 100 meter di Singapura, dan saya coba untuk jalan melintasi mereka, dilihatin sampai saya malu sendiri. Jadi kedisiplinan mereka luar biasa,” kisahnya.
Soal kedisiplinan waktu dan kerja keras itu juga sesuai dengan ajaran Islam. “Seperti Sholat tepat waktu pahalanya lebih banyak daripada sholat yang telat waktu, dalam surat Al Asyr juga sangat dianjurkan oleh Allah untuk memanfaatkan waktu dengan baik” bebernya.
Maka, ia selama ini selalu menerapkan kedisipilinan dalam segala hal. Mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, agenda telah terporgram sebelumnya, hingga tidak ada waktu terbuang secara percuma. Disamping sesuai ajaran agama Islam, ia belajar disiplin waktu dari orangtua yang tidak senang melihat anaknya atau orang lain nganggur, diam, dan tidur siang. “Dari situ saya termotivasi kerja. Setelah ke Taiwan motivasi kian bertambah,” ungkapnya.
Semasa mengabdi sebagai Camat Bantarkawung dan Camat Larangan Brebes apabila melihat anak buahnya tidak disiplin, tidak sungkan langsung ditegur, sekalipun terlambat satu menit. “Bangsa yang maju adalah yang selalu on time, punya managing time dan punya kemauan bekerja keras,” tandasnya lagi.

Pola Hidup Sehat
Kini, ia setelah pensiun dari pegawai negeri, mengabdi jadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal periode 2004-2009. Namun menilik jejak karir politik suami Hj Noer Budiarti ini masuk ke kantor parlemen semata untuk mengembangkan ilmu,bukan mencari nafkah. Ia menguaraikan sebuah hadist yang jadi pedoman hidupnya yang berbunyi, “Manusia sebetulnya rusak, kecuali orang berilmu. Orang berilmu pun rusak, kecuali diamalkan, kalau diamalkan tapi tetap rusak, kalau tidak ikhlas.”
Setelah hayati hadis tersebut, maka ia upayakan untuk tetap bersikap bersih dalam menjalankan amanat rakyat, maupun semasa menjadi PNS. “Selama 7 tahun di Kabag Pembangunan, dan 5 tahun di DPRD alhamdulillah nggak ada masalah apa-apa menimpa saya. Kehidupan saya juga begini-begini saja, ada mobil bagus, itu titipan dinas,” terangnya.
Kehadirannya di gedung parlemen seolah memberi contoh kepada anggota lainnya baik dalam berdisiplin waktu, maupun mejalankan amanat rakyat secara profesional.
Di tengah kesibukan di dewan, Mashoeri masih disibukkan di berbagai keorganisasian yang dipimpinnya, seperti Ketua Yayasan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Slawi 1998-2006, Ketua Yayasan Agrobisnis Indonesia Canag Tegal 2008, Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Praja Kabupaten Tegal tahun 2002-2006, Ketua HIPPRADA Cabang Kabupaten Tegal tahun 2008-2013, Ketua DPD II Partai Golkar 1998-2004,
Disamping itu, di keroganisasian lainnya, ia pernah melakoninya sebagai Ketua Yayasan Amal Umat Islam (Yaumi) 1996-1999, Gabungan Usaha Perbankan Pendidikan Islam tahun 1981-1986, Wakil Ketua KONI Kabupaten Tegal tahun 1998, dan Wakil Ketua DPD II Ampi Kabupaten Tegal tahun 1978-1983. Sementara di organisasi politik pernah menjabat bagian Litbang, Bendahara, Wakil Ketua DPD II PartaiGolkar dua periode dan puncaknya Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Tegal 1998-2004.
Seabrek aktivitas kerja yang begitu banyak, peraih penghargaan Karya Satya Kelas III dari Presiden RI tahun 1992 punya resep rajin berolahraga fitness dan bersepeda dua kali seminggu. Lalu merujuk pada Kitab Duratun Nasihin, ia menerapkan 4 perkara pola hidup sehat, yakni makan apel di waktu fajar, mandi di air mengalir, tidur di atas pinggunl kiri, dan baca buku Hidup Baru di Umur 40 Tahun. Selain itu, ia pantang makan daging ayam. “Kenapa saya tidak makan daging ayam, karena ayam ketika disembelih itu mengeluarkan racun di dalam tubuhnya, apabila kita makan daging ayam yang digoreng sekalipun dicampur sayur, tetap masih ada racunnya, maka saya tidak pernah makan daging ayam. Itu terbukti dari nenek saya, tetap sehat sampai berusia 105 tahun. Setelah saya tanya, beliu bilang tidak pernah makan daging ayam. Lalu ibu saya usianya sudah 82 tahun tapi masih bisa menonton tv tanpa pakai kacamata,” tutur pria yang sudah meraih penghargaan sedikitnya 50 buah.
Yang terbaru, ia mendapat kekancingan atau penganugrahan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Keraton Surakarta Hadiniungrat tahun 2008. Maka bertambah panjanglah nama lengkapnya, KRT Drs H Mashoeri D Adi Nagoro MBA, MM.

Ingin Kembangkan Sektor Keagamaan
Pendidikan dan Pertanian

HANYA tinggal menghitung bulan, KRT Drs H Mashoeri D Hadi Adi Nagoro MBA, MM purna tugas jadi anggota dewan periode 2004-2009. Sikap, perilakunya yang santun dan sederhana tetap terpancar. Lantas apa rencana setelah tidak lagi menjadi anggota dewan? Mantan Ketua Bappeda Kabupaten Dati II Kabupaten Tegal ini akan menjalankan tiga perkara untuk kemaslahatan umat, yakni dalam bidang pendidikan, keagamaan dan pertanian.
Ia menuturkan waktu naik haji ke Tanah Suci Mekah yang ketiga kalinya tahun 2006 memohon kepada Allah Swt untuk ikut membantu para kiai, dai dan ulama untuk bersama-sama kembali menempatkan agama Islam pada agama yang sebenarnya. “Saya ingin punya ilmu yang bisa menyembuhkan orang, sehingga mereka setelah sembuh dari penyakit ikut dalam pengajian ataupun diskusi ilmiah saya di Lembah Argo, wilayah Karangjambu, Balapulang, sebuah tempat yang menurut hikayat tempat pertemuan para wali,” jelasnya.
Kemudian di bidang pendidikan, ia bergerak sebagai Ketua Yayasan Bhakti Praja yang mengelola 10 sekolah dari SMP-SMA, Ketua Yayasan Pusat Pendidikan dan Pengembangan Islam Ki Gede Sebayu yang sekarang punya Perguruan Tinggi Agama Islam Bhakti Negara, Slawi yang juga ada kaitannya dengan pengembangan agara Islam juga. Selain itu ia ditunjuk sebagai Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta se-Kabupaten Tegal, di kepramukaan, ia ditunjuk sebagai Ketua Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda Cabang Kabupaten Tegal. “Disana saya ingin membangun SDM yang bermartabat dan bermanfat sebagai contoh pada anak-anak pramuka sekarang ini,” ujarnya.
Sektor ketiga yang ingin ia kembangkan, yakni pertanian. Ia yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Agribisnis Cabang Kabupaten Tegal akan mengembangkan agribisnis kepada orang-orang yang ikut diskusi agama dan ilmiah di Lembah Agro, miliknya. “Dilembah argo kita bisa belajar obat-obatan tradisional, sebagai agrowisata, agro husada sekaligus agro kerohanian,” paparnya. Disana pula konon katanya, ada air tuk petilasan Syeh Maulana Maghribi yang ampuh menyembuhkan penyakit dengan membasuhnya dan baca surat Al Fatihah.
Saat ini, imbuhnya, kegiatan diskusi agama dan ilmiah sudah berjalan. Kendati hanya lima orang yang rutin datang untuk diskusi, tetapi penuh manfaat. Ia yang pernah belajar pengobatan tenaga prana, dapat pula disalurkan untuk menyembuhkan orang-orang yang terkena berbagai penyakit, sesuai keinginannya



BIODATA

Nama : KRT Drs H Mashoeri D Adi Nagoro MBA, MM
Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 11 April 1942
Istri : Hj Noer Budiarti
Anak : Tangguh M, RA Rasojo, Indra P, Niken DP SE,
Agama : Islam
Alamat : Jalan Raya Tegalwangi No 5 RT 8/RW III Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal

Jabatan :
Mantri Polisi PP Bulakamba Tahun 1967-1968, Camat Bantarkawung, Brebes Tahun 1970-1971, Camat Larangan Brebes Tahun 1971-1974, Kasubait Kesra Kotamadya Tegal tahun 1977-1978, Pembantu Bupati Tegal untuk Adiwerna tahun 1978-1879, Kabag Kesra Kabupaten Tegal tahun 1979-1983, Kabag Pembangunan Kabupaten Tegal tahun 1983-1990, Ketua Bapeda Kabupaten Dati II Tegal tahun 1990-1998, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal Periode 2004-2009.

Pendidikan :
SR Negeri Berebes Lulus Tahun 1995, SMP Negeri Brebes Lulus Tahun 1959, SMA Negeri Tegal Lulus Tahun 1963, KDC Semarang Lulus tahun 1965, APDN Semarang Lulus tahun 1970, IIP Jakarta Tahun 1976, Liecester University Semarang 1993, STIE MI Program MM Yogyakarta tahun 1998.

Penghargaan :
Lencana Pancakarsa III Pramuka dari Kwarnas Pramuka tahun 1987 , Satya Lencana Karya Satya Kelas III dari Presiden RI tahun 1992, Lencana Pancakarsa VI Pramuka dari Kwarnas Pramuka tahun 2003, Piagam Penghargaan Anggota PPD II oleh Menteri Dalam Negeri tahun 1992, Penghargaan Penyelengara Rencana Induk Penel 2 Pembangunan Ekonomi Jateng oleh Depdikbud tahun 1997, KRT oleh Keraton Surakarta Hadiningrat tahun 2008.

Kunjungan ke Luar Negeri :
Memimpin Kloter Haji Indonesia tahun 1981 ke Arab Saudi, Wisuda Pasca Sarjana (MBA) tahun 1993 ke Singapura, Kursus Singkat Pembangunan Pedesaan tahun 1994 di Taiwan, Kursus Singkat Pembanguna Perkotaan tahun 1995 ke Eropa, Kunjungan Kerja tahun 1997 ke Singapura, Malaysia, Ibadah Haji tahun 2006 ke Arab Saudi, Study Banding ke China tahun 2007.

Organisasi :
Ketua Sub Unit KORPRI 1976-1998, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka 1979-1993, Ketua Yayasan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Slawi 1998-2006, Ketua Yayasan Agrobisnis Indonesia Canag Tegal 2008, Ketua DPD II Partai Golkar 1998-2004, Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Praja Kabupaten Tegal tahun 2002-2006, Ketua Yayasan Amal Umat Islam (Yaumi) 1996-1999, Gabungan Usaha Perbankan Pendidikan Islam tahun 1981-1986, Wakil Ketua KONI Kabupaten Tegal tahun 1998, Wakil Ketua DPD II Ampi Kabupaten Tegal tahun 1978-1983, Ketua HIPPRADA Cabang Kabupaten Tegal tahun 2008-2013.

Motto : Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.







Tidak ada komentar: