Selasa, 17 Februari 2009

LIA JAJAL DUNIA MODEL


Lia Jajal Dunia Model

BERTEKAD ingin melebarkan sayapnya dalam dunia gemerlap, pedangdut Indah Rosalia Agustina yang biasa disebut Lia KDI, kini mulai jajal memasuki dunia catwalk. Dunia yang penuh taburan pesona dalam arena lenggak-lenggok yang juga serba gemerlapan, lain dari kebiasaan ketika dia berada di atas panggung dangdut penuh aroma bau minuman beralkohol.
“Memasuki dunia baru, saya jadi kikuk. Bayangkan yam as, setiap kali kaki saya melangkah di arena catwalk, jalan saya harus ditata sedemikian rupa. Beda sekali ketika saya harus berjoget di panggung dangdut, gerakan yang saya eksplor tanpa terikat dengan aturan. Saya betul-betul canggung memasuki dunia baru saya ini,” kata Lia di sela-sela kesibukannya saat meramaikan acara Grand Wedding Festival 2009 yang digelar di Paradise Convention Hall Jalan Raya Damyak, Tegal, Senin 17 Pebruari 2009 malam.
Lia mengaku, meski dunia itu baru dia jajal dan penuh tantangan, namun tak sedikit pun dia mau melepas-renggangkan. Dia akan terus mencoba sampai rasa kikuk terkikis saat berlenggak-lenggok di atas pentas.
“Tak begitu saja saya menyerah. Saya akan coba bila ada even lain dan kesempatan. Saya suka pada tantangan” katanya mantap.
Baginya, kerepotan adalah hal biasa ketika harus memulai melangkah di jalur yang dia tekuni. Hal itu seperti ketika dulu memulai terjun di dunia dangdut, tantangan dan rintangan dia trabas hingga akhirnya berhasil memasuki Gerbang KDI 5 setahun yang silam.
Dia berharap, dalam dunia yang baru dimasukinya itu, sekiranya dapat mengunduh keberhasilan yang gemilang. Sebuah pengharapan dari lajang kelahiran kampung Kalibuntu, Kelurahan Panggung, Kota Tegal itu, menjadi pengobat pahit-getirnya setelah setahun lalu dia jatuh dalam bius asmara yang melahirkan sebuah 'Tragedi Jatibogor'.
“Doakan saja saya bisa berhasil mendayung di dua samudra profesi sekaligus” katanya. Pada malam penampilan perdana memasuki dunia baru, Lia tampak kelihatan anggung. Dengan kebayak pengantin berwarna biru, kedua kaki dia melangkah dengan penuh keyakinan. Hal yang sama terlihat tenang ketika pada putaran ke dua mengenakan gaun pengantin berwarna putih, dengan mahkota ratu yang dikenakan di atas kepala, lenggak-lenggok gayanya memamerkan kebesaran busana. Ada empat kali dia muncul, senyum tersungging dia pamerkan dengan mata menatap tajam kea rah penonton.
Lia mengaku, awal berangkat berkecimpung dalam dunia itu, berkat dari ajakan Silvia, pemilik ‘Gracia Salon’ Tegal. Mulanya, dia kerap creambath di salaon itu, kemudian oleh sang pemilik ditawari untuk meramaikan acara Grand Wedding Festival 2009. Kesempatan yang langka itu, dia sambar tanpa bertanya, karena dia keinginan merambah dunia lain menjadi harapan yang terpendam (*)

Tidak ada komentar: