Rabu, 11 Maret 2009

PELUNCURAN 2 BUKU DAN BACA PUISI TEGALAN


Peluncuran Dua Buku Sastra dan Baca Puisi Tegalan

DUA peristiwa budaya Tegalan, malam ini (12/3) bakal berlangsung di Kota Tegal. Bak meteor yang melesat di langit kesusastraan Nasional, peristiwa tersebut akan menandai tonggak sejarah monumental dengan diluncurkan dua buku berbasis Tegalan.
Dua buku yang akan diluncurkan malam ini, novel Tegalan bertajuk Oreg Tegal dan antoloji puisi Nranggèh Katuranggan terbitan media Tegal Tegal bersamaan dengan digebernya pembacaan puisi dan pentas musik KMSWT di Pendapa Ki Gede Sebayu Kota Tegal, pukul 19.30 WIB
Novel Tegalan Oreg Tegal berlatarbelakang epos Tegal yang terjadi saat pasukan Belanda melancarkan agresi militer ke II secara membabi buta di wilayah Tegal dan sekitarnya pada tahun 1947. Pejuang-pejuang Tegal dari Laskar Rakyat, TNI Masyarakat, Resimen Pusponegoro, TNI Resimen 13, BPRI, CPM, Hisbullah, dan para bencoleng dari Pasukan Banteng Loreng bersatu padu melawan sengit kebringasan bangsa Nederland. Kelompok Laskar Rakyat yang dipimpin Catim dengan menggunakan kesenian Sintren menyusup ke markas Landa di wilayah Desa Sumingkir, Kedungbateng, Kabupaten Tegal. Pemuda yatim piatu bernama Catim masuk ke lorong-lorong markas Landa untuk membebaskan seorang wanita bernama Niti dari sekapan bajingan tengik Jayeng Laga. Perjuangan pembebasan Catim atas wanita pujaan hatinya berhasil diselamatkan. Niti bebas dari nafsu angkara murka Jayeng Laga, kemudian mereka membakar markas Landa di tengah malam yang semarak dengan kesenian Sintren yang dikemlandangi Mbok Mirah. Kisah perjuangan Catim dan Niti Cs berakhir dengan cinta kasih keduanya yang lama bersemi.
Novel Oreg Tegal ditulis dengan silayah setting di daerah Surabayan Panggung, Cenggini Lebaksiur, Pakulaut, Margasari, hingga melebar ke wilayah Pulosari, Kabupaten Brebes. Novel Tegalan ini menjadi penting karena merujuk pada data sejarah yang terjadi di wilayah Tegal.
Pada antoloji puisi Ngranggeh Katuranggan, terhipun beberapa puisi Tegalan dari mulai Penyair Tempe, Apito Lahire, Abu Ma’mur, Hadi Utomo, Wijanarto, Dwi Setyawati, Emmah Karimah, Nurngudiono, Tambari Gustam, Atmo Tan Sidik, Dwi Ery Santoso, Nurochman Sudibyo YS, sampai Walikota dan Wakil Walikota Tegal, Adi Winarso dan Dr. Maufur, termasuk didalamnya Rosalina Ikmal Jaya. Mereka itulah yang pada acara peluncuran dan baca puisi Tegalan bakal membacakan puisinya. Turut memeriahkan istri Walikota Tegal, Tatiek Adi Winarso. Untuk memberi suasana sumringah, akan tampil KMSWT pimpinan Nurngudiono dengan membawakan tembang-tembang Tegalan. Nurngudiono berjanji pada acara tersebut akan bermain total dengan menghadirkan musik Tegalan spektakuler.
“Saya akan sajikan pemainan musik Tegalan dengan penuh kematangan. Habis-habisan KMSWT menyuguhkan karya terbaik termasuk membawakan puisi Ornggrongan karya Pak Adi dalam kemasan lagu Tegalan yang menarik!” janji Nurngudiono.
Jalanannya acara dikomandani oleh budayawan Wijanato dengan Narasi Budaya Moch. Hadi Utomo (*)


1 komentar:

infotegal mengatakan...

Kira-kira, novel Oreg Tegal masih bisa dipesan? Terima kasih