Rabu, 22 Oktober 2008

SAJAK SAJAK BAMBANG SIREGAR


Sajak2 Bambang Siregar

Anak Miskin dan Sekolah

Anak miskin tidak sekolah dengan anak kaya. anak miskin mendapat jawab "maaf sekolah ini tidak menerima anak dari comberan". anak miskin itu, menerawang...belum tau salahnya kenapa bapak membuangnya persis di comberan depan rumah kepala sekolah yang menolaknya masuk sekolah itu.
sekolah dibiayai negara. negara milik anak-anak dari orang kaya yang tentu tak akan membuang anaknya di comberan. anak miskin harus mencari sekolah di negara miliknya, negara milik anak-anak comberan. tapi di mana negara itu ? anak miskin makin tak tau salahnya kenapa tidak ada orang miskin yang mampu bikin negara sendiri. untuk membiayai sekolah anak-anak miskin. anak-anak yang dibuang bapaknya di comberan depan rumah orang miskin yang jabatannya kepala sekolah negeri miskin.
jangan menangis anak miskin, sebab menangis hanya membuat anak-anak kaya itu sontak menggertak-mu. jangan bikin pusing anak kaya yang sudah cukup pusing dengan utang bapaknya. untuk membiayai sekolah mereka, sekolah anak-anak kaya yang tentu tak akan dibuang ke comberan---betapapun bapak mereka sangat pusing.

Sunday, June 05, 2005



Jenuh yang Lelah

Ketika jenuh itu bicara...ketika jenuh itu marah..ketika jenuh mencabik rasa
aku terpaksa mengalah
rehat sejenak--sebab kulihat lelahnya
kulihat keringat dan otot-otot kecil di keningnya
mengeras membelalakkan mata

Apa yang dikejar dalam hidup ini
hanyalah harapan...yang tak pernah sampai
maka istirahat menjadi begitu mahal
untuk membunuh lelah yang membuat gila
dan hasrat bunuh diri
dan mencekik leher sendiri
dan...untuk sebuah harapan
mati baik-baik saja
pintu itu nyata di depan kita
pintu mati
baik-baik saja

Thursday, May 05, 2005


Korupsi Rezim Politisi

Yang harus diwaspadai adalah politisi yang mengedepankan kepentingan memperkaya diri sendiri. Ketika ada segelintir aktifis ORNOP tergoda korupsi, hal itu hanya symptom yang masih mungkin diatasi, namun jika rezim politisi dibiarkan korupsi harus dilawan dengan cara luar biasa--revolusi.


Thursday, October 28, 2004


Hari Ini Aku Bahagia


Hari ini bahagianya aku,
dan berulang Hamdallah
pujisyukur Tuhan….Godbless…Haleluyah…
semua ungkapan semakna rasa
rasa syukur Just for You Gustiku Esa
….jika mati hari ini,
dimanakah tempatku…
ampunankah
karena dosa begitu jorok senista-nista,
ketika waktu lalu
begitu berat angkat kaki satu-satu
dari kubang nista itu…
Kini…..di sini….
tanpa teman tak mengapa,
tanpa sekutu dalam kejahatan
tak apa
Kuhanya ingin berteman denganMu,
menjadi babu-Mu…
mengabdi selurus semestaMU
lalu teringat Ibu…
anak-anak ku serta istri cantikku
“Dan aku sangat percaya bahwa doamulah Ibu… yang membuka pintu
Karunia Allah untuk kami”
jangan jengah saksikan kemelaratan anak-anakmu
agar tidak membuatmu henti berdoa….
karena ada anakmu bergayut malu
sekedar mengangkat dagu atau menatap mata-mu
pun untuk memberimu senyum……

Saturday, October 23, 2004


Presiden Mulai Menjawab Harapan

Saat harapan itu mulai dijawab---menteri-menteri dilantik, ada yang bagus dan tak kurang yang cukup memenuhi "harapan" kelompok kepentingan ketimbang harapan kebanyakan rakyat. Kata salah satu dari mereka, jangan atasnamakan rakyat karena kami punya konstituen, betul. Tapi konstituen yang pilih partai kalian bukan untuk menunjuk jadi menteri tapi jadi wakil rakyat. Konstituen anda tidak pernah diajak konggres atau muktamar untuk mendukung calon presiden kalian, hingga presiden itu menunjuk kalian jadi menteri maka jangan bawa-bawa juga nama rakyat (konstituen) kalian : jika rakyat menganggap kalian tidak layak, tidak cakap, tidak kompeten, lucu dan terlalu dipaksakan untuk mengemban tugas kementerian di jaman sulit melilit ini.
Pesanku, selamat bekerja--jangan dengarkan kritik pedas kanan-kiri, jalan terus jika benar dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik pada kalian....juga jangan buat kerusakan dengan KKN di negeri yang sedang rusak berat di segala sektor kehidupan ini.... melantik kalian jadi menteri berarti: presiden terpilih memberikan sebagian mandat rakyat kepada kalian untuk memperbaiki kerusakan negeri ini....



BAMBANG SIREGAR - seorang penggiat NGO lokal--advokasi kebijakan publik dan hak sipil-politik di Kota Tegal. Sejak awal '99 memimpin Amardaya (Advokasi Martabat Rakyat & Studi Pemberdayaan) Tegal. Menulis sajak sejak masih di tingkat sekolah lanjutan atas. Sajak-sajaknya hanya dibacakan di radio-radio Tegal.

Tidak ada komentar: